CPO yang diekspor itu didapat dari produksi kelapa sawit di Provinsi Jambi. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agus Rizal mengatakan, untuk tanaman sawit dikelompokkan dalam 3 kategotri, ketinya adalah, Tanaman Baru Menghasilkan (TBM). Kemudian Tanaman Menghasilkan (TM). Dan Tamanan Tua Menghaislkan (TTM). (selengkapnya lihat grafis).
Untuk di Jambi, luas lahan perkebunan sawit 1.017.09 hektare yang dikelola 210.684 petani. Produksi setiap tahunnya sebanyak 1.552.543 ton.
“Kalau produksi kita bertumpu dengan TM,” akunya.
Produksi kelapa sawit paling banyak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan jumlah produksi sebanyak 319,059 ton setiap tahunya. Pada posisi kedua uakn Kabupaten Muaro Jambi 283.652 ton per tahun.
Untuk jumlah lahan, paling banyak berada di Kabupaten Tebo, 299.992 ha, dikelola oleh 18.429 orang petani dan sejumlah perusahaan. Kemudian, urutan ke dua, Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlah lahan 181.832 ha. “Luasan lahan ini tidak mempengaruhi hasil,” akunya.
Kemudian, dalam rangka peningkatan produksi kelapa sawit, Pemrintah Pusat melalui Dinas Perkebunan Provinsi Jambi memberikan bantuan untuk replanting TTM yang dianggap kurang produktif. Untuk satau hektare lahan disediakan Rp 25 juta.
“Program pusat ini telah dilakukan di sejumlah daerah seperti kabupaten batang hari,” katanya.
(yni/nur)
Jadi Irup Kenaikan Tipe Polda Jambi, Kapolri Hari ini Sampai di Jambi